CIRI - CIRI PENYEUSIAN DIRI
Menurut Sunarto dan Hartono (2005;224) tidak
selamanya individu berhasil dalam melakukan penyesuaian diri, karena
kadang-kadang ada rintangan-rintangan tertentu yang menyebabkan tidak berhasil
melakukan penyesuaian diri. Rintangan-rintangan itu mungkin terdapat dalam
dirinya atau mungkin di luar dirinya. Dalam hubungannya dengan
rintangan-rintangan tersebut ada individu-individu yang dapat melakukan
penyesuaian diri secara positif, namun ada pula individu-individu yang
melakukan penyesuaian diri yang salah. Berikut ini akan ditinjau ciri-ciri
penyesuaian diri yang positif dan penyesuaian diri yang salah.
1.
Penyesuaian Diri Secara Positif
Mereka
tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai hal-hal
sebagai berikut a.Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional b.Tidak
menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme psikologis c.Tidak menunjukkan adanya
frustasi pribadi d.Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri e.Mampu
dalam belajar f.Menghargai pengalaman dan g.Bersikap realistik dan objektif
Dalam
melakukan penyesuaian diri secara positif, individu akan melakukannya dalam
berbagai bentuk, antara lain
a) Penyesuaian
dengan menghadapi masalah secara langsung
Individu secara
langsung menghadapi masalah dengan segala akibatnya. Misalnya seorang siswa
yang terlambat dalam menyerahkan tugas karena sakit, maka ia menghadapinya
secara langsung, ia mengemukakan segala masalahnya kepada guru.
b) Penyesuaian
dengan melakukan eksplorasi (penjelajahan)
Individu mencari
bahan pengalaman untuk dapat menghadapi dan memecahkan masalahnya. Misal
seorang siswa yang merasa kurang mampu dalam mengerjakan tugas, ia akan mencari
bahan dalam upaya menyelesaikan tugas tersebut, dengan membaca buku,
konsultasi, diskusi, dan sebagainya.
c) Penyesuaian
dengan trial and error atau coba-coba
Individu melakukan
suatu tindakan coba-coba, jika menguntungkan diteruskan dan jika gagal tidak
diteruskan.
d) Penyesuaian
dengan substitusi (mencari pengganti)
Jika
individu merasa gagal dalam menghadapi masalah, maka ia dapat memperoleh
penyesuaian dengan jalan mencari pengganti. Misalnya gagal nonton film di
gedung bioskop, dia pindah nonton TV
e)
Penyesuaian diri dengan menggali kemampuan diri
Individu mencoba
menggali kemampuan-kemampuan khusus dalam dirinya, dan kemudian dikembangkan
sehingga dapat membantu penyesuaian diri. Misal seorang siswa yang mempunyai
kesulitan dalam keuangan, berusaha mengembangkan kemampuannya dalam menulis
(me-ngarang), dari usaha mengarang ia dapat membantu mengatasi kesulitan dalam
keuangan.
e) Penyesuaian
dengan belajar
Individu melalui belajar
akan banyak memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dapat membantu
menyesuaikan diri. Misal seorang guru akan lebih dapat menyesuaikan diri dengan
banyak belajar tentang berbagai pengetahuan keguruan.
f) Penyesuaian
dengan inhibisi dan pengendalian diri
Individu berusaha
memilih tindakan mana yang harus dilakukan, dan tindakan mana yang tidak perlu
dilakukan. Cara inilah yang disebut inhibisi. Selain itu, individu harus mampu
mengendalikan dirinya dalam melakukan tindakannya.
g) Penyesuaian
dengan perencanaan yang cermat
Individu mengambil
keputusan dengan pertimbangan yang cermat dari berbagai segi, antara lain segi
untung dan ruginya.
2.
Penyesuain Diri yang Salah
Kegagalan
dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, dapat mengakibatkan individu melakukan
penyesuaian yang salah. Penyesuaian diri yang salah ditandai dengan berbagai
bentuk tingkah laku yang serba salah, tidak terarah, emosional, sikap yang
tidak realistik, agresif, dan sebagainya. Ada tiga bentuk reaksi dalam
penyesuaian yang salah yaitu: (i) reaksi bertahan, (ii) reaksi menyerang, dan
(iii) reaksi melarikan diri.
I. Reaksi
Bertahan (Defence Reaction)
Individu berusaha untuk mempertahankan dirinya, seolah-olah
tidak menghadapi kegagalan. Ia selalu berusaha untuk menunjukkan bahwa dirinya
tidak mengalami kegagalan. Bentuk khusus reaksi ini antara lain:
a.
Rasionalisasi yaitu bertahan dengan mencari-cari alas
an (dalam) membenarkan tindakannya.
b.
Represi yaitu berusahan untuk menekan pengalamannya
yang dirasakan kurang enak kea lam tidak sadar. Ia berusaha melupakan
pengalamannya yang kurang menyenangkan. Misalnya seorang pemuda berusaha
melupakan kegagalan cintanya dengan seorang gadis.
c.
Proyeksi yaitu melemparkan sebab kegagalan dirinya
kepada pihak lain untuk mencari alas an yang dapat diterima. Misalnya sorang
siswa yang tidak lulus mengatakan bahwa gurunya membenci dirinya.
d.
Sour Grapes yaitu dengan memutarbalikan kenyataan.
Misalnya seorang siswa yang gagal mengetik mengatakan bahwa mesin ketiknya
rusak, padahal dia sendiri tidak bisa mengetik.
II.
Reaksi Menyerang (Aggressive Reaction)
Orang
yang mempunyai penyesuaian diri yang salah menunjukkan tingkah laku yang
bersifat menyerang untuk menutupi kegagalannya. Ia tidak mau menyadari
kegagalannya. Reaksi-reaksinya tampak dalam tingkah laku Selalu membenarkan
diri sendiri, mau berkuasa dalam setiap situasi, mau memiliki segalanya, bersikap
senang mengganggu orang lain, menggertak baik dengan ucapan maupun dengan
perbuatan, menunjukkan sikap permusuhan secara terbuka, menunjukkan sikap
menyerang dan merusak, keras kepala dalam perbuatannya, bersikap balas dendam,
memperkosa hak orang lain, tindakan yang serampangan dan marah secara sadis.
III.
Reaksi melarikan diri ( Escape Reaction )
Dalam
reaksi ini orang mempunyai penyesuaian diri yang salah akan melarikan diri dari
situasi yang menimbulkan kegagalan, reaksinya tampak dalam tingkah laku sebagai
berikut: berfantasi yaitu memasukan keinginan yang tidak tercapai dalam bentuk
angan-angan (seolah-olah sudah tercapai), banyak tidur, minum-minuman keras,
bunuh diri, menjadi pecandu ganja, narkotika, dan regresi yaitu kembali kepada
awal (misal orang dewasa yang bersikap dan berwatak saperti anak kecil) dan
lain-lain.
Dapat
disimpulkan bahwa ciri seseorang yang mampu menyesuaikan diri dengan baik
apabila ia dapat memenuhi kebutuhannya dengan cara-cara yang wajar atau dapat
diterima oleh lingkungan tanpa merugikan atau mengganggu orang lain mampu
mengendalikan perasaan, sikap, pikiran dan perilaku secara wajar. Sedangkan
orang yang memiliki penyesuaian diri yang salah orang yang memberikan reaksi
bertahan, reaksi menyerang dan reaksi melarikan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar